Sebagai upaya mendorong tersedianya layanan Asuhan Pasca Keguguran (APK) komprehensif yang berpusat pada perempuan di seluruh Indonesia dan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB khususnya kontrasepsi pasca keguguran, Yayasan IPAS Indonesia berkolaborasi dengan lintas sektor melalui kegiatan rapat kerja Pokja KB PP POGI bersama mitra kerja.
Rapat kerja ini merupakan bagian dari Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia (KOGI) ke-24 yang dihadiri oleh lintas sektor, sejawat profesi dan para pakar. Yayasan IPAS mendukung terselenggaranya rapat tersebut yang dilaksanakan secara hybrid pada 23 Juli 2022 di Pekanbaru sebagai kegiatan pra-Kongres KOGI pada 25 – 27 Juli 2022.
Tema rapat kerja Pokja KB dan Kesehatan Reproduksi POGI tahun ini adalah meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi, sserta upaya penurunan stunting melalui KB Pasca Persalinan di Indonesia. Upaya-upaya konkrit tersebut mencakup tingkat pelayanan maupun pengambil kebijakan.
Adapun pihak-pihak yang menghadiri acara ini antara lain:
- dr. Ilyas Angsar SpOG, Ketua Pokja KB dan Kespro, menyampaikan review kinerja Pokja KB dan Kespro POGI tahun 2018-2022.
- Dr. Eni Gustina, MPH, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, menyampaikan tentang kebijakan BKKBN dalam pelayanan KB dan Kespro.
- Drg. Kartini Rustandi, M.Kes., Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia, menyampaikan tentang kebijakan Kemenkes dalam Pelayanan KB dan Kespro.
- Dr. dr. Donel, SpOG(K), Ketua Cabang POGI Pekanbaru, menyampaikan pengalaman mengikuti TOT Pelayanan Kontrasepsi dengan Kurmod baru – Dr. dr. Donel, SpOG(K) – Ketua Cabang POGI Pekanbaru.
- dr. R. Detty Siti Nurdiaty, MPH, PhD, SpOG(K), menyampaikan tentang pelatihanpPelayanan APK menggunakan AVM.
- Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K), MPH, Sekjen PP POGI, menyampaikan tentang pelatihan Pelayanan Kontrasepsi menggunakan teknologi metaverse (Augmented dan Virtual Reality).
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan kerja sama dengan POGI khususnya Pokja KB dan Kespro, Kementerian Kesehatan, BKKBN, senter pendidikan PPDS Obsgin, dan mitra-mitra kerja lainnya. Selain itu kegiatan ini juga merupakan wujud Yayasan IPAS Indonesia yang senantiasa mendukung pemerintah dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan peningkatan status kesehatan perempuan dan remaja perempuan secara umum.